Aku Di FB

|

Senin, 13 Juni 2011

DARI UJI BAHAN BAKU FARMASI HINGGA PENGEMBANGAN PRODUK ALAT KESEHATAN

Sebagai pusat teknologi yang fokus pada bidang farmasi dan medika di Indonesia, Pusat Teknologi Farmasi dan Medika (PTFM) BPPT senantiasa berusaha memberikan yang terbaik bagi perkembangan dunia kesehatan Indonesia. Dibawah kepemimpinan Rifatul Widjhati, PTFM BPPT tidak hanya
memfokuskan pada penelitian dan pengembangan formula saja, tetapi juga pada pelayanan jasa teknologi bagi industri farmasi dan lembaga penelitian dan pengembangan lainnya serta lembaga pendidikan.
"Dengan didukung peralatan yang memadai, PTFM membuka diri kepada mitra yang membutuhkan layanan jasa teknologi untuk melakukan pengujian bahan baku ataupun yang ingin mengetahui kandungan tertentu dalam bahan baku", ucap Rifatul saat ditemui di ruang kerjanya di PUSPITEK, Serpong (22/09).

Salah satunya menurut Rifatul, banyak industri farmasi yang datang ke lab PTFM yang berada di Labolatoria Pengembangan Teknologi Industri Agro dan Biomedika (Laptiab), Serpong, untuk mengetahui partikel yang ada di bahan baku mereka. Dengan partikel analyzer yang dimiliki PTFM, maka akan didapatkan komposisi dari partikel hanya dalam waktu lima menit.

Seperti yang dikatakan juga oleh perekayasa teknologi kesehatan, Etik Mardiyati. "Salah satu kelebihan partikel analyzer ini adalah range ukurannya. Partikel Analyzer dapat mengukur mulai dari ukuran mikro sampai ukuran nano. Bagi yang berminat, dapat mengirimkan sampel dalam bentuk padat".

Lebih lanjut Rifatul mengatakan, PTFM juga sedang giat-giatnya mengembangkan produk alat kesehatan, seperti USG multi chanel, Bio sensor diagnostic glukosa dan telekardiologi. "Yang akan kami tonjolkan pada produk alat kesehatan ini adalah kualitas yang bagus dan harga yang lebih murah dibandingkan produk impor serupa. Melalui alat kesehatan hasil pengembangan PTFM, kami berharap dapat mendukung perkembangan industri alat kesehatan dalam negeri". (YRA/humas)